"Tetapi saya tidak mengerti jenis batu yang digunakan karena pada saat menempelkannya ke perut, batu tersebut tertutup oleh jari-jari tangan pengobat, terang Jos yang dibekali pil pada saat kembali ke Bogor, la juga disarankan untuk berpantang makan gorengan dan makanan Pencobatan alternati Penyembuhan Bertahap dengan Chikung Setelah bisa berjalan seperti layaknya orang yang non mal, Jos semakun mengert, mengipa mengkub pengobatan alternatf seperti chikung ini bidak sekal datang langnung sembuh Penyembuhannya secara bertahap Pertama energi kotor yang bersarang di badan dbuang Kemudian, melalui senam pernapasan dan meditani, saa diajka mengisi energ-energ yang benih untuk diairkan ke selunuh badan, katanya Pada tahun pertama, karena kondisi tubuheya mash lemah, os belum dperkenankan untuk mengiku senam pernapasan.
"Gerakan chikung memang lembiut tetapi cukup menguras energ, sebab yang diolah adaiah chilenergi vital ja os yang bau mendapat kese atan mengikuti senan pernapman chikung pada tahun ted tu Setahun kemudian, Jos yang semulia sukar tdur, suciah bisa tidur dengan nyenyak Makan pun sudah norma Muntah-muntah tidak pernah dialaminya lag Rasa mindes sima berganti dengan percaya dn yang kuat, tuna la mencontohkan, jka dahulu tdak salbar bilia mengerjakan sesuatu, kini is bisa mengendalkan dii.
chikung arena kedua makanan itu dianggap ikut memicu penyakit yang menyebar di perutnya.
berbanaa sakit memang berkurang setelah minum pil yang iherikan pengobat itu, tetapi hanya sesaat saja.
Tiga hari setelah , penyakit kambuh lagi.
Saya kembali muntah dan kondisi badan drop lagi." jelas Jos yang setelah tiga bulan bolak-balik Bogor - Bandung dan akhirnya memutuskan untuk tidak meneruskan terapi itu.
Berkenalan dengan Chikung Tidak sukses dengan terapi batu, Jos diantar orang tuanya mengunjungi salah seorang dokter di sebuah rumah sakit di Jakarta "Melihat kondisi saya, dokter tidak berani memberi antibiotik.
la hanya memberi vitamin untuk menguatkan tubuh saya." Jos tetap tegar menapaki hari- harinya.
Dengan pasrah, batu ujian dilewatinya satu per satu, sampai pada suatu hari di akhir November tahun 1997, ia diajak oleh tantenya mengikuti terapi dengan chikung yang diselenggarakandi sebuah rumah di Bogor.
"Apa yang dikatakan orang tua baik, saya jalani demi meraih kesehatan.
Saya benar- benar ingin sembuh, " tuturnya.
Pada hari pertama kedatangannya, ia mengikuti pengobatan massal bersama pasien-pasien yang lain.
Para praktisi chikung secara bersama-sama menga- lirkan energi ke badan mereka.
"Sekali, dua kali datang, saya belum merasakan apa-apa Selain diterapi setiap minggu, Jos juga menjalani pengobatan jarak jauh melalui foto dirinya.
"Lewat foto itulah Pak Frans (nama master chikung, red.) mengalirkan Selain berlatih chikung.
los mengubah pola makan.
Jika s yang sakit seperti dialiri strum.
Pengobatan tersebut berlangsurc setiap hari pada pukul 21.00.
Setelah berjalan tiga bulan, terjadi perubahan pada diri J Walaupun masih belum sempurna, saya bisa berjalan.
Pui Tuhan....
katanya sambil bersyukur.
Melihat putrinya sembuh orang tua Jos sempat terharu.
"Mereka mengira saya tidak akan sembuh dan tidak bisa meneruskan sekolah lagi," ujar Jos.
Di waktu senggang, ia mendeteksi penyakit sahabatnya.
Kesembuhan itu makin terbukti ketika Jos kembali memeriksakan darah di laboratorium.
"Gerakan chikung memang lembiut tetapi cukup menguras energ, sebab yang diolah adaiah chilenergi vital ja os yang bau mendapat kese atan mengikuti senan pernapman chikung pada tahun ted tu Setahun kemudian, Jos yang semulia sukar tdur, suciah bisa tidur dengan nyenyak Makan pun sudah norma Muntah-muntah tidak pernah dialaminya lag Rasa mindes sima berganti dengan percaya dn yang kuat, tuna la mencontohkan, jka dahulu tdak salbar bilia mengerjakan sesuatu, kini is bisa mengendalkan dii.
Pengobatan alternati edang diterapi, bagian perut energi yang baik untuk saya.
Kalau duiu sering stres atau shock jka skan menghadaps sesuatu, kni saya bisa lebih tenang menghadapinya, ungkap mahasans ipe cal class Bina Nusantara Center jurusan Muli Media Desain itu sambil tersenyum.chikung arena kedua makanan itu dianggap ikut memicu penyakit yang menyebar di perutnya.
berbanaa sakit memang berkurang setelah minum pil yang iherikan pengobat itu, tetapi hanya sesaat saja.
Tiga hari setelah , penyakit kambuh lagi.
Saya kembali muntah dan kondisi badan drop lagi." jelas Jos yang setelah tiga bulan bolak-balik Bogor - Bandung dan akhirnya memutuskan untuk tidak meneruskan terapi itu.
Berkenalan dengan Chikung Tidak sukses dengan terapi batu, Jos diantar orang tuanya mengunjungi salah seorang dokter di sebuah rumah sakit di Jakarta "Melihat kondisi saya, dokter tidak berani memberi antibiotik.
la hanya memberi vitamin untuk menguatkan tubuh saya." Jos tetap tegar menapaki hari- harinya.
Dengan pasrah, batu ujian dilewatinya satu per satu, sampai pada suatu hari di akhir November tahun 1997, ia diajak oleh tantenya mengikuti terapi dengan chikung yang diselenggarakandi sebuah rumah di Bogor.
"Apa yang dikatakan orang tua baik, saya jalani demi meraih kesehatan.
Saya benar- benar ingin sembuh, " tuturnya.
Pada hari pertama kedatangannya, ia mengikuti pengobatan massal bersama pasien-pasien yang lain.
Para praktisi chikung secara bersama-sama menga- lirkan energi ke badan mereka.
"Sekali, dua kali datang, saya belum merasakan apa-apa Selain diterapi setiap minggu, Jos juga menjalani pengobatan jarak jauh melalui foto dirinya.
"Lewat foto itulah Pak Frans (nama master chikung, red.) mengalirkan Selain berlatih chikung.
los mengubah pola makan.
Pengobatan alternati edang diterapi, bagian perut energi yang baik untuk saya.
Pengobatan alternati edang diterapi, bagian perut energi yang baik untuk saya.Jika s yang sakit seperti dialiri strum.
Pengobatan tersebut berlangsurc setiap hari pada pukul 21.00.
Setelah berjalan tiga bulan, terjadi perubahan pada diri J Walaupun masih belum sempurna, saya bisa berjalan.
Pui Tuhan....
katanya sambil bersyukur.
Melihat putrinya sembuh orang tua Jos sempat terharu.
"Mereka mengira saya tidak akan sembuh dan tidak bisa meneruskan sekolah lagi," ujar Jos.
Di waktu senggang, ia mendeteksi penyakit sahabatnya.
Kesembuhan itu makin terbukti ketika Jos kembali memeriksakan darah di laboratorium.
Comments
Post a Comment